Hadza Sabily

( Orang - orang sinqith / mauritania ) dalam menjadikan anak - anak kecil 

menghafal qur'an sangat menakjubkan .

Bagaimana tidak ?.
Keumuman anak 5-8 tahun biasa di sana sudah menghafal al qur'an dengan mutqin, bahkan hal biasa
biasa hingga umur 10 tahun mereka sudah menghafal berbagai matan / nadhom ilmu - ilmu dasar semisal tajwid , mushtolah, nahwu , shorof dan ushul fiqh.

Dihikayatkan dalam menggambarkan keajaiban hafalan mereka ,
Bahwa salah seorang dari mereka datang ke maktabah untuk membeli Al Qomus Al Muhith karya Fairuz Abaady
kemudian pemilik maktabah memberinya satu jilid untuk diperlihatkan pada orang tersebut akan bagus tidaknya terbitannya. setelah menelah / dan mengecek kitab tersebut , ia pun mengembalikan pada pemiliki maktabah
dikarena orang tersebut sebenarnya tidak berhasrat kepada kitab tersebut karena sudah menghafalnya. sehingga banyak dari pemilik maktabah berhati - hati dari orang semisal ini dikarenakan khawatir akan dikritik atas cetakan mereka.
Sehingga wajar jika orang sinqith lebih percaya menyandarkan pada hafalan seseorang dibandingkan buku cetakan .

Hal yang biasa, bahkan dikatakan seorang hamba sahaya wanita menghafal beribu bait syair .

Di sisi lain, masyarakat sinqith hidup di tengah - tengah gurun - gurun , rumah yang sangat sederhana dari tumpukan potongan batu - batu yang disusun, betapa susahnya air dan panasnya sinar matahari lagi hembusan kencang debu gurun yang terkadang
membuat depan rumah dipenuhi tumpukan pasir gurun terbawa angin , sehingga dikatakan :
Seorang penuntut ilmu / musafir terkadang harus siap menemui ajal jika di tengah perjalanan kehausan tidak mendapati sumur di tengar perjalanan.

Anak -anak / penuntut ilmu mereka , hal yang biasa , menulis dengan papan kayu , kertas usang, pena super klasik dari kayu , tinta klasik , membaca kitab kitab manuskrip berumur berabad tahun lalu lamanya.
Lalu bagaimana dengan kita dan anak - anak kita sekarang ???

Orang sinqith sangat jeli dalam memilih Seorang syaikh atau mursyid atau guru yang mendidik anak - anak mereka,
seorang pendidik yang memiliki ilmu luas , hafalan yang kokoh dan amalan yang bagus dan cerminan keseharian dari ilmu yang dimiliki.

Para keluarga sangat mempercayakan kepada sang syaikh , sehingga bahkan dalam masalah hukuman ,
Sama sekali sedikitpun mereka tidak komplain ketika Anak mereka mendapat hukuman bahkan hingga dipukul , atau sampai dipukul yang mengakibatkan patah anggota tubuh ( Sangat jarang sekali terjadi )
atau hingga sampai derajat meninggalnya anak mereka ( namun sangat jarang sekali ) .justru KOMPLAIN atau BERBICARA MASALAH HUKUMAN SEORANG SYAIKH TERHADAP ANAKNYA TERANGGAP TABU DAN AIB DI MASYARAKAT SINQITH.

lalu bagaimana dengan lingkungan kita ??? seorang santri menangis pulang ke rumah karena di 'iqob oleh ustadz/ustadzah ( walau sekedar karena dimarahi ) , apa yang akan terjadi ??.
Abi atau Umminya serta merta akan MELABRAK si ustadz / ustadzah sekalipun harus meretakkan hubungan antara orang tua dan guru. atau bahkan mengeluarkan anak dari tempat pendidiikan

Keluarga atau wali dari santri di sinqith betul - betul memperhatikan kehidupan dari syaikh dalam maisyah , menyedikan makanan bahkan mencucikan baju.
sehingga dikatakan : KHIDMAT / PELAYANAN YANG DIBERIKAN PIHAK KELUARGA KEPADA SYAIKH JAUH LEBIH BESAR DIBANDING KELUARGA KERABAT SENDIRI.SUBHANALLAH.

Afwan hal diatas adakah sedikit kilasan gambaran masyarakat sinqith / mauritania , semoga bermnafaat .
tahukan antum salah seorang ulama ' besar di abad ini yang berasal dari sinqith / mauritania ???.

" Al Imam Al Allaamah Al Mufassir al Ushuly , An Nahwi Muhammad al Amin bin Muhammad Al Al Mukhtar Asy Syinqithy Rahimahullah salah satu guru dari para masyaikh, sayang jika tidak membaca atau mendengar kehidupan beliau dalam menuntut ilmu".
bahkan dikatakan : Beliau adalah samudra ilmu yang tidak bertepi.Walaa nuzakki 'alallahi ahadan wallahu hasiibuh.