Posted by : Hudzaifa Selasa, 25 Maret 2014

  Saudarku yang saya hormati

   ��  Sadar ataukah tidak, rela ataukah tidak, setuju ataukah tidak, yang jelas sudah menjadi sunnah(ketetapan)Allah 'Azza wa Jalla untuk setiap ummat manusia. Laki-laki maupun perempuan, kecil maupun besar, kaya maupun miskin, pejabat maupun sipil, pemerintah maupun rakyat. Seluruhnya, tidak ada seorangpun yang  terbebas dan selamat dari yang namanya RINTANGAN serta COBAAN.
   Iya, tidaklah serang berpijak pada suatu tempat melainkan cobaan tersebut menghampirinya. Tidaklah suatu haripun dia lalui melainkan cobaan tersebut menjumpainya. Entah, cobaan tersebut kecil maupun besar,terjadi disebabkan dia sendiri, ataukah muncul disebabkan suat hal yang lain,sehingga berimbas kepada pribadinya.
 Mungkin ada yang bertanya,apa sih,yang dimaksud dengan RINTANGAN dan COBAAN disini?? Apakah duri yang didapat dijalan ataukah maksud yang lain?? Yang dimaksud disini adalah segala sesuatu yang menimpa seluruh hamba dari berbagai macam kesusahan,rintangan,hambatan ataupun kesenangan untuk memastikan sejauh mana ketaatan yang dia wujudkan,apakah dia akan rela dengan itu semua ataukah tidak,apakah dia akan tabah dalam menghadapi itu semua ataukah tidak.
   Realita tersebut telah Allah Ta'ala beritakan dalam firmanNya:"... Benar-benar Kami(Allah) akan memberikan kepada kalian kebaikan maupun kejelekan dalam rangka menguji kalian...". (Q. S, al-Anbiya', ayat:35).
   Allah pertegas dalam firmanNya yang lain:"Sungguh Kami(Allah) akan memberikan cobaan pada kalian, (Kami uji)dengan sedikit rasa takut, rasa lapar, kekurangan sandang pangan, serta berkurangnya jiwa, maka nantikanlah kabar gembira bagi orang-orang yang tabah(dalam menghadapi segala cobaan yang menghampirinya). Q. S:al-Baqoroh, ayat:155.
     Pembaca yang mulia, semoga dirahmati oleh Allah 'Azza wa Jalla. Perlu dimengerti. Tidaklah Allah menurunkan ujian dan cobaan atas masing-masing  hamba melainkan sesuai dengan realisasi ketaatan dia kepada Allah 'Azza wa Jalla. Oleh karnanya, ketika pohon ketaatan semakin menjulang tinggi maka akan semakin kencang pula cobaan yang menerpanya. Namun sebaliknya, jika pohon ketaatan  tersebut semakin rendah maka akan semakin kecil cobaan tersebut.
     Sabda nabi agung kita, Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam telah mengisyaratkan hal yang demikian. Beliau bersabda:"Cobaan yang paling hebat adalah cobaan yang dihadapi oleh para nabi, lalu orang-orang yang mirip dengan mereka, lalu yang seperti mereka setelahnya.( H.R.Tirmidzi, dari sahabat anas bin Malik rodhiyallohu 'anhu).
    Kenyataan seperti ini tidaklah mungkin untuk dipungkiri dan didustakan. Karena ketetapan Allah 'Azza wa Jalla sudah menghendaki hal yang demikian. Maka alangkah baiknya jika penulis menyajikan kisah salah seorang dari mereka, sehingga kita bisa menengok dan membandingkan keadaan mereka dengan apa yang selama ini kita peroleh dan kita rasakan.Mari kita telaah bersama penuturan sahabat mulia,Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu tentang kisah kejahatan salah seorang musyrik lagi najis terhadap makhluq termulia dialam jagat raya ini, nabi Muhammad 'alaihi ssalatu wa sallam.

Bersambung insyaAllah...
---oo00oo---
abu Ubaidah Azmi Nasiruddin.
(Salah satu thulab di Darul Hadist Fuyus,Yaman)

WA Salafy Lintas Negara.


Posted via Blogaway

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Total Tayangan Halaman

Popular Post

Blogger templates

- Copyright © Hadza Sabily -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -

browser=Googlebot crawler=true browser=YahooCrawler crawler=true browser=msnbot crawler=true browser=AltaVista crawler=true browser=Slurp crawler=true browser=Baiduspider crawler=true browser=Excite crawler=true browser=Lycos crawler=true browser=AskJeaves crawler=true browser=IBMResearchWebCrawler crawler=true